Thursday, 6 July 2006

Soekarno Code ?

Pada tanggal 5 September 1945, resmilah terbentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. Presiden Soekarno menyelenggarakan konperensi pers dirumahnya dijalan Pegangsaan Timur no.56 (rumah ini sudah dibongkar pemiliknya, sekarang). Para undangan, terutama adalah para wartawan dalam dan luar negeri. Diantaranya terdapat beberapa orang wartawan film (waktu itu belum ada media elektronik). Kalau kita memperhatikan tayangan film dokumenter yang dimiliki Des Alwi, maka semuanya serasa baru kemarin saja terjadinya. Nampak Presiden menerima tamunya satu persatu ditaman dimuka rumah disebelah kanan jalan masuk. Nampak hampir semua menteri kabinet hadir. Sebuah foto menggambarkan Abikusno Tjokrosujoso menyalami Presiden. Disebelah Presiden Soekarno berdiri Amir Sjarifudin bercelana pendek, dibelakang nampak AG Pringgodigdo. Agak jauh terliaht BM Diah. Sedangkan berjejer dikiri Akhmad Soebardjo dan Bung Hatta. Setelah itu adegan film menggambarkan rombongan menuju rumah. Tampak disebelahkanan berjejer beberapa orang polisi. Salah seorang memberi hormat dengan mengangkat senjatanya. Bung Karno membalas dengan salam militer. Pada foto yang lain mereka bergambar bersama. Para anggota kabinet berfoto, persis dimuka rumah dibawah tenda bergaris-garis. Ada yang bilang saya menghapus gambar anjing kecil yang terfoto bersama. Padahal itu tidak benar karena untuk adegan ini banyak foto yang dibuat. Saya menggunakan foto asli tanpa anjing. Mengenai soal anjing ini memang ada ceritanya sendiri. Rupanya dia selalu menggangu dan mondar mandir disana saat itu. Saya punya foto, ketika pembantu Bung Karno dengan sapu mencoba menghalaunya, karena dia berada diantara kamera film diatas statif yang siap mengambil gambar dan anggota kabinet yang sudah duduk teratur diberanda rumah mepet tembok dinding. Nah pada dinding tembok beranda itulah, menghadap kemuka jalan, terdapat lukisan magis yang dibuat oleh Henk Ngantung. Kenapa Magis ?. Banyak orang percaya kalau lukisan "pemenah" ini adalah benda yang melindungi rumah tersebut. Faktanya lukisan yang dibuat pada zaman Jepang ini menjadi saksi semua peristiwa yang berlangsung dari tahun 1945 sampai dengan tahun 1950 dan nanti setelah tahun 50-an baru dipindah pemiliknya ke istana. Percaya atau tidak selama 1945-1949, rumah tidak pernah dirampas Belanda ?. Lukisan ini pernah menjadi sasaran tembak. Ada dua lubang peluru Belanda dibagian salah satu pojoknya. Di zaman Jepang, lukisan ini bersama dengan lukisan lainnya pernah dibawa keliling Indonesia olah Jusuf Ronodipura, guna pameran keliling. Lukisan pemanah sampai saat ini penuh misteri yang belum pernah disampaikan oleh pelukisnya sendiri. Ada Code-code yang disampaikan yang maknanya masih kabur. Kalau kita melihat sepintas, nampak seorang pemuda sedang menarik busur lengkap dengan anak panahnya. Dibelakang nampak pemuda lain membawa obor. Disamping belakang, sebagai latar karena lukisannya sudah agak dikaburkan, tampak orang sedang melihat kejauhan dan berusaha mengindari sinar cahaya yang memancar dari atas dengan menggunakan telapak tangan kanannya. Disampingnya seorang pemuda lain sedang menggunakan kedua telapak kanannya sebagai alat bantu untuk menambah penangkapan suara bagi pendengarannya. Yang seorang lagi yang kurang jelas adalah pemuda yang justru membawa tempat anak panah itu. Saya merasa yakin kalau lukisan ini memiliki pesan-pesan yang ingin disampaikan. Mungkin oleh Bung Karno sendiri, sebagai penggagas lukisan yang memerintahkan melukiskannya (kepada Henk Ngantung) untuk menciptanya seperti itu ?. Nampak dalam foto Bung Karno memilih duduk ditengah. Dikirinya duduk Bung Hatta yang sudah diangkat sebagai wakil presiden, dan dikanannya duduk Akhmad Soebardjo yang sudah diangkat sebagai Menteri Luar Negari. Ketiganya pada siang hari tanggal 16 Agustus 1945 berada di Rengasdengklok, kemudian menuju Jakarta dan pada malam harinya menjelang subuh, dirumah Laksamanan Maeda bersama-sama dengan tokoh-tokoh bangsa lainnya mewujudkan naskah Proklamasi itu. Adakah yang bisa membantu memecahkan pesan-pesan yang ada dalam lukisan ini ?. Mungkin kesemerawurtan kondisi Bangsa Indonesia saat ini, dapat diterangkan oleh Code tersebut ?. Sebuah pemikiran untuk menulis "Soekarno Code" ?.Ha ha ha.......

No comments:

Post a Comment