Sunday, 2 July 2006

SURYA WIRAWAN

Setelah tahun 1934 gerakan radikal anti kolonialis dapat dikatakan selesai sudah. Atau gerakan nonkoperatif sudah padam. Sedangkan gerakan koperatif masih mungkin dikembangkan bahkan mengalami peningkatan dan pengembangan. Pada Desember 1935, partai-partai moderat dengan asas Jawa seperti Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), Budi Utomo membentuk PARINDRA (Partai Indonesia Raya) yang bertujuan Kemerdekaan namun dengan bekerja sama dengan Belanda. Ketua PARINDRA adalah Dr Soetomo. Sedangkan tokoh-tokoh moderat lainnya seperti Thamrin, turut bergabung. Partai ini pada dasarnya merupakan organisasi kaum konservatif yang bersifat nasionalis (non Islam). Ada tendensi para pemimpinnya melihat Jepang sebagai model sebuah negara Asia yang pantas dicontoh. Pada tahun 1937 partai mengaku memiliki anggota 4.600 orang. Pada ahir tahun 1938, 11.250 orang. Anggota ini sebagian besar di Jawa, dimana Jawa Timurlah konsentrasi pengikutnya yang terbesar. Pada bulai Mei 1941 (menjelang perang Pasifik), partai menyatakan punya anggota sebanyak 19.500 orang. Salah satu kegiatan partai, adalah gerakan pemuda yang disebut SURYA WIRAWAN.
Mengenai nama SURYA WIRAWAN (Matahari Gagah Berani), agak aneh pemunculannya. Kecurigaan pada PARINDRA yang bersimpati pada Jepang yang sedang naik daun, membuat Belanda bercuriga. Rupanya tidak hanya berkaitan pada Jepang, tapi pada gerakan Fasis di Asia maupun di Eropah. Sebagai contoh ketika Thamrin meninggal dunia, para anggota PARINDRA dan SURYA WIRAWAN memberikan penghormatan dengan mengangkat tangan kanannya. Kecurigaan ini terungkap sedikit dengan ditangkapnya Dowes Dekker dan Thamrin yang katanya ada kaitan dengan kelompok pengusaha Jepang.

No comments:

Post a Comment